Juni 9, 2024

Terus Belajar! Kelompok Tenun Desa Lewalu Mengikuti Pelatihan Ikat Motif Hiu Tikus

Alor – Kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Desa Lewalu baru-baru ini mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas sebagai penenun yang diselenggarakan oleh Thresher Shark Indonesia (TSI). Pelatihan ini melibatkan lima orang yaitu Saleha Tahing (Ketua kelompok UMKM), Suratna Soma, Ratna Bali, Rajia Muring, dan Sakinah Masa. Kelima peserta tersebut mengikuti pelatihan selama satu hari di sekretariat Kelompok Tenun Gunung Mako, Kampung Hula, Kecamatan Alor Barat Laut.

Pelatihan dipimpin oleh  Mama Sariat Tole sekaligus  Ketua Kelompok Tenun Gunung Mako yang juga diakui oleh masyarakat sekitar sebagai profesor pewarna alami dari  Alor. Pada sesi pembukaan, Mama Sariat memaparkan sejumlah teori dan teknis mengikat motif yang baik yang kemudian dilanjutkan dengan praktek secara bertahap.

Proses Ikat Motif Tenun

Peserta diarahkan untuk dapat mempersiapkan segala kebutuhan proses awal sampai proses akhir pengikatan motif tenun. Pada tahapan pertama,  peserta diminta untuk menggulung benang yang telah disiapkan menjadi bola bola benang.

Tenun Pulau Ikat Tenun Alam Alor
Peserta Rajia Muring (kanan) sedang melilitkan benang dari alat manue.

Pada tahapan selanjutnya, peserta melanjutkan dengan proses pembuatan helaian-helaian benang (menghani). Proses menghani harus benar-benar diperhatikan agar setiap helaian benang yang digulung tidak mengalami kerusakan dan berdampak pada proses pengerjaan berikutnya. 

Tenun Mako Gunung Istimewa Alor
Peserta Sakinah Masa (pertama kanan) sedang menghani benang.

Setelah proses menghani selesai, pelatihan dilanjutkan dengan proses pengikatan motif hiu tikus oleh peserta dan Mama Sariat. Helaian-helaian benang yang sudah terbentuk dalam satu ikatan tersebut kemudian dipindahkan pada alat untuk mengikat motif (salaga), yang mana proses ini merupakan tahapan puncak dalam kegiatan pelatihan ikat motif tenun.

Motif Ikan Hiu Tikus Tenun Alor
Praktek Pengikatan Motif Hiu Tikus

Dalam proses pengikatan motif, Mama Sariat menyampaikan agar kelompok tenun Lewalu harus dapat memastikan setiap bentuk tubuh hiu tikus dengan benar. Dengan pengetahuan bentuk tersebut maka motif dapat tergambarkan dengan baik dan menghasilkan motif hiu tikus yang serupa dengan wujud aslinya.

Selama proses pelatihan tersebut berlangsung, terlihat bahwa seluruh peserta begitu antusias dalam melakukan setiap tahapan pengikatan motif yang diajarkan oleh Mama Sariat ditambah juga dengan metode praktek yang dibawakan oleh narasumber begitu menarik, sehingga hal tersebut membuat para peserta mengikuti setiap tahapan pelatihan dengan baik dan penuh keseriusan.

Koordinator Pemberdayaan Masyarakat TSI, Igo Arianto, menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan tersebut sebagai upaya mendukung kelompok UMKM Lewalu untuk lebih konsisten dalam mengikat motif hiu tikus yang menjadi ciri khas Desa Lewalu.

”Harapannya dari pelatihan tersebut dapat meningkatkan nilai produksi dan pemasaran tenun yang ada di dalam kelompok, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan yang dihasilkan oleh Kelompok Tenun Desa Lewalu,” ujar Igo Arianto. 

Kelompok UMKM Desa Lewalu memiliki unit-unit usaha kecil berupa abon ikan tuna, granola jagung titik, dan juga kelompok tenun ikat motif hiu tikus. Setiap unit usaha kecil tersebut konsisten melakukan produksi dan pemasaran produk sejak tahun 2021 sampai saat ini. 

Penulis: Aqilah/Igo Arianto/Umar Tusin/Vivekananda