Alor – Untuk meningkatkan kesadaran generasi muda dan anak-anak Alor terhadap konservasi pesisir dan laut, Thresher Shark Indonesia mengusung program “Integrasi Pengetahuan Konservasi ke dalam Salah Satu Mata Pelajaran di Sekolah Dasar”. Adapun, pengetahuan ini akan mengenalkan anak-anak sekolah dasar pada ekosistem bawah laut yang ada di Alor, hewan-hewan yang terancam punah serta pengenalan bagaimana cara menjaga kelestarian alam.
Sebagai langkah awal untuk merealisasikan program tersebut, Thresher Shark Indonesia mengadakan rapat perdana bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, sepuluh kepala sekolah yang tersebar di Kecamatan Pulau Pura dan Alor Barat Laut (Abal), dan tim pengawas. Rapat berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Rabu (21/09/2022). Pada program pertama ini, Thresher Shark Indonesia mengundang sepuluh sekolah dasar dari 284 sekolah dasar yang tersebar di Kabupaten Alor. Adapun, terpilihnya sepuluh sekolah ini akan menjadi program percontohan dalam menerapkan materi konservasi. Hal ini lantaran, sekolah-sekolah ini berada di wilayah pesisir Kecamatan Pulau Pura dan Abal, yang merupakan tempat pemancingan hiu tikus.
Integrasi Pengetahuan Konservasi merupakan program yang baru diinisiasi oleh Thresher Shark Indonesia pada tahun 2022. Program ini didasari atas terbatasnya akses generasi muda serta anak-anak di Alor terhadap pengetahuan tentang konservasi dan ekologi laut. Padahal Kawasan Konservasi Kepulauan Alor merupakan salah satu bentang laut prioritas di kawasan segitiga karang yang memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Dengan demikian, kita perlu menjaga keanekaragaman ini melalui konsensus sosial dan dukungan lokal, terutama membekali anak-anak sebagai generasi penerus.
Program Integrasi Pengetahuan Konservasi ini pun mendapatkan sambutan baik dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor yaitu Plt. Ferdy Izak Lahal, SH. Ia menyampaikan bahwa, “Pendidikan konservasi perlu ditindaklanjuti dengan memasukkannya menjadi muatan lokal sebagai upaya untuk melindungi hewan-hewan langka yang ada di Alor, seperti Dugong dan Hiu Tikus.” Ia pun menekankan, “Pendidikan konservasi perlu dimulai sejak dini, dengan diambil uji coba di sepuluh sekolah yang ada di wilayah pesisir Abal dan Pulau Pura.”
Usai sambutan oleh Kepala Dinas Pendidikan, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Koordinator Lapangan dan pemaparan rencana program integrasi materi konservasi oleh tim Thresher Shark Indonesia. “Adapun, mata pelajaran mulok yang akan diajarkan di sepuluh sekolah dasar pesisir yang berada di wilayah Kecamatan Pulau Pura dan Abal akan berfokus di kelas 4 SD.” jelas Vivekananda, selaku koordinator program. Ia pun menambahkan, “Harapannya materi konservasi ini dapat diajarkan pada awal tahun 2023 di bulan Januari dan Februari.”
Kemudian rapat dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Bapak Sekeos selaku Kepala Bidang Dinas Pendidikan Kabupaten Alor. Sesi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan saran terhadap program Integrasi Pengetahuan Konservasi yang akan diimplementasikan di sekolah dasar.
“Kami siap membantu untuk pengembangan kurikulum muatan lokal ini agar dapat masuk dalam sekolah dasar binaan yang ada di wilayah pesisir,” ungkap Nurhannah Sang, selaku guru pengawas sekolah dasar untuk wilayah Pantar dan Abal. Adapun, sesi ini berjalan interaktif, dan hingga para kepala sekolah menyarankan untuk tim Thresher Shark Indonesia menyusun silabus tentang materi konservasi yang sesuai dengan anak-anak sekolah dasar dahulu.
Pada akhir sesi ini, tim pengawas dan para Kepala Sekolah yang hadir turut menyatakan dukungannya untuk dapat merealisasikan program ini. Mereka mendukung dari sisi regulasi; fungsi tugas pokok guru dan pengawas; serta turut bersama-sama sebagai sebuah tim untuk mengembangkan dan menyusun materi kurikulum konservasi yang dapat diterapkan di sekolah dasar, khususnya sekolah-sekolah yang ada di pesisir. Selanjutnya, hasil dari pertemuan ini akan ditindaklanjuti, dan langkah berikutnya akan dibahas dalam rapat lanjutan.
Sebagaimana yang telah disampaikan di atas, Integrasi Pengetahuan Konservasi merupakan salah satu program Thresher Shark Indonesia di tahun 2022. Program yang tergolong baru ini mengusung integrasi wawasan konservasi laut ke dalam mata pelajaran muatan lokal di sekolah dasar. Sebagai awalan, program ini akan bekerja sama dengan sepuluh sekolah yang tersebar di Kecamatan Pulau Pura dan Alor Barat Laut (Abal). Adapun, Integrasi Pengetahuan Konservasi ini didukung oleh pemerintah Inggris melalui skema pendanaan Darwin Initiative untuk membantu melindungi keanekaragaman hayati dan lingkungan alam melalui proyek berbasis lokal di seluruh dunia.