Alor – Pemerintah Kabupaten Alor melalui Bappelitbang serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor secara resmi membuka Thresher Shark Conservation Champion 2, pada hari hari Senin (18/07/2022), bertempat di Aikoli Kang Resort, Kelurahan Welai Barat, Kecamatan Teluk Mutiara. Setelah terpilih sebagai “Champion”, 16 pemuda Alor mengikuti rangkaian pelatihan dan pendampingan dalam The Conservation Camp selama tujuh hari sebagai bekal mereka untuk mengerjakan proyek konservasi selama enam bulan kedepan.
“Proses kaderisasi seperti ini perlu dilakukan, karena masa depan Alor berada di tangan para pemuda Alor itu sendiri. Sehingga, pengalaman yang mereka dapatkan di sini dapat menjadi modal ke depan. Oleh karena itu, kami memberikan apresiasi kepada Thresher Shark Indonesia yang tidak hanya berupaya melindungi hiu tikus di wilayah Alor tapi juga memberikan peningkatan kapasitas kepada para pemuda Alor dengan pelatihan konservasi,” tutur Obeth Bolang, S.Sos selaku Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Alor saat memberikan sambutan.
Hal senada juga dituturkan oleh Sutio B. Ambao, S. Pi selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor saat memberikan sambutannya, “Konservasi adalah kegiatan yang mulia, karena kegiatan ini berupaya untuk melestarikan lingkungan bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk generasi yang akan datang. Mungkin kita tidak merasakan manfaatnya sekarang, tapi manfaatnya dapat dirasakan di masa depan.”
Kegiatan ini merupakan sebuah rangkaian program pengembangan pemuda untuk melakukan upaya konservasi kawasan pesisir dan laut dalam rangka melindungi keanekaragaman hayati di laut Alor. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2013, Kawasan Suaka Alam Perairan Selat Pantar dan laut sekitarnya di Kabupaten Alor merupakan episentrum keanekaragaman hayati laut dan sebuah prioritas upaya konservasi karena keberadaan kawasan pada segitiga terumbu karang dunia.
Usai pembukaan, ke-16 pemuda Alor terpilih akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan selama tujuh hari dari para narasumber yang didatangkan dari Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur dan stakeholder terkait lainnya di Kabupaten Alor. Adapun, mereka akan mendapatkan 12 pelatihan terkait peningkatan kapasitas dalam mengerjakan proyek konservasi, seperti 1) Kemampuan Komunikasi Publik Untuk Konservasi; 2) Penulisan Artikel; 3) Potensi Sumber Daya Kelautan Alor dan Strategi Pengelolaannya; 4) Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Aspek Peraturan dan Hukum; 5) Ekosistem Laut Tropis; 6) Mengenali Peran Pemangku Kepentingan dalam Pengelolaan Sumber Daya Kelautan; 7) Metode Pengumpulan Data dan Pembekalan Karya Wisata; 8) Strukturalisasi Permasalahan Kompleks dengan Pohon Masalah; 9) Identifikasi Peran Pemangku Kepentingan dalam Proyek Konservasi; 10) Pembentukan Kerangka Logis untuk Proyek Konservasi; 11) Penulisan Proposal Proyek Konservasi; 12) Administrasi Pencairan Dana Proyek dan Tenggat Pelaksanaan Proyek.
Di akhir kegiatan, ke-16 champion akan mempraktekan secara langsung kemampuan public speaking, kerja sama dalam tim dan kemampuan mendesain program melalui pitching proyek konservasi kepada para panelis dari Pemerintah Kabupaten Alor melalui; Bappelitbang; Dinas Pariwisata; Dinas Kepemudaan dan Olahraga; Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kelautan dan Perikanan; Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor; dan Akademisi Perikanan dari Politeknik Negeri Kupang.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Alor, Obeth Bolang, Kepala Bappelitbang Kabupaten Alor menyampaikan harapannya kepada pemuda-pemudi Alor terpilih. “Diharapkan setelah mendapatkan materi dan pelatihan dalam The Conservation Camp, ke-16 pemuda Alor ini menjadi penggerak konservasi di daerahnya masing-masing. Tanamkan juga dalam diri teman-teman bahwa konservasi bukanlah pekerjaan yang mudah dan cepat, butuh waktu bertahun-tahun untuk menyadarkan masyarakat bahwa konservasi itu penting.”
Thresher Shark Conservation Champion merupakan salah satu program utama Thresher Shark Indonesia yang pertama kali diinisiasi pada tahun 2021. Program ini memberikan kesempatan kepada para pemuda Alor untuk menjadi pemimpin konservasi lingkungan bagi daerahnya, terutama kawasan pesisir dan laut dalam rangka mewujudkan lingkungan Alor yang berkelanjutan. Adapun, Thresher Shark Conservation Champion Batch 2 ini didukung oleh pemerintah Inggris melalui skema pendanaan Darwin Initiative untuk membantu melindungi keanekaragaman hayati dan lingkungan alam melalui proyek berbasis lokal di seluruh dunia.
Thresher Shark Indonesia merupakan yayasan yang didirikan pada tahun 2018 oleh sekelompok anak muda Indonesia dengan fokus kegiatan berbasis masyarakat untuk pelestarian Hiu Tikus (Thresher Shark) dan laut di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur.