September 16, 2024

Keberlanjutan Kurikulum Konservasi Laut di 15 SD Pulau Alor

Thresher Shark Indonesia (TSI) kembali melanjutkan program kurikulum konservasi laut (marine conservation curriculum) di beberapa sekolah dasar di Kabupaten Alor. Program yang sudah diterapkan sejak 2022 akhir ini kembali melibatkan sepuluh Sekolah Dasar (SD), dan pada tahun ini akan menambah lima SD untuk tahun ajaran 2024. 

Keberlanjutan program kurikulum konservasi laut disepakati melalui penandatanganan perjanjian antara Operational Manager Thresher Shark Indonesia, Yodhikson Marvelous Bang dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Ferdi Lahal, di Gedung Koperasi Kredit Citra Hidup Tribuana, Selasa (10/9). Ferdi berharap dengan keberlanjutan program ini akan lebih banyak siswa yang memahami pentingnya menjaga lingkungan dan menjadi generasi yang melestarikan alam khususnya di wilayah Alor. 

 

Penandatanganan kerja sama kurikulum konservasi laut
Penandatanganan perjanjian kerja sama program kurikulum konservasi laut. Kalabahi, Kabupaten Alor, Selasa, 10 September 2024.

Selain itu, dalam acara ini TSI memaparkan hasil rata-rata nilai ujian akhir kurikulum konservasi kepada sepuluh kepala sekolah dan guru. Communication and Education Manager TSI, Vivekananda Gitandjali, menjelaskan persentase kelulusan seluruh siswa pada semester dua mengalami peningkatan menjadi 66,70% dari semester sebelumnya 60%. Persentase kelulusan tersebut diperoleh dari hasil ujian para siswa dalam mengerjakan ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS) dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70.

Setelah pemaparan persentase kelulusan, TSI melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama sepuluh kepala sekolah. Dalam FGD tersebut beberapa sekolah menyampaikan beberapa hal yang menjadi perhatian pada program ini, yaitu peningkatan komunikasi guru pendamping dari pihak TSI dan pelaksanaan pembelajaran langsung di luar kelas. 

Focus Group Discussion FGD dengan 10 Kepala Sekolah
Vivekananda Gitandjali berdiskusi dengan sepuluh kepala Sekolah Dasar Pulau Alor. Kalabahi, Kabupaten Alor, Selasa 10 September 2024.

Sejalan dengan aspirasi guru, Vivekananda menjelaskan pada tahun ajaran selanjutnya akan diadakan kunjungan lapangan (field trip) sebanyak satu kali. Kunjungan lapangan ini bertujuan untuk membantu para siswa mengenali secara langsung ekosistem yang sudah dipelajari di dalam kelas. 

“Dengan melihat langsung ekosistem yang sudah dipelajari diharapkan para siswa lebih memahami pentingnya menjaga ekosistem laut,” ujar Vivekananda. 

Acara ditutup dengan penandatanganan komitmen kepala sekolah dan guru pengajar yang disaksikan oleh Pengawas Sekolah Kabupaten Alor, Nurjannah Sang dan Petrus Berepalay.

Ekspansi Lima Sekolah

Pada hari selanjutnya, TSI kembali mengundang guru dan kepala sekolah dari lima sekolah baru di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Jumat (13/9). Pertemuan ini bertujuan memaparkan rencana program dan menyepakati kerja sama kurikulum konservasi serta penjelasan hak dan kewajiban sekolah dalam menjalankan program ini. Adapun, pemilihan sekolah didasarkan pada hasil pengambilan data yang telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya, serta hasil diskusi dengan pihak Dinas Pendidikan Kab. Alor bersama Pengawas Sekolah.

Materi pembelajaran akan dilakukan berdasarkan buku konservasi laut yang sudah diterbitkan oleh Thresher Shark Indonesia pada tahun 2022. Selain itu, Thresher Shark Indonesia juga melibatkan Dinas Pendidikan Daerah untuk mengevaluasi pembelajaran dan penilaian anak-anak terhadap kurikulum konservasi laut.

Guru Alor Mmembaca Buku Kurikulum Konservasi
Salah satu guru membaca buku kurikulum konservasi laut yang diterbitkan oleh Thresher Shark Indonesia. Kalabahi, Kabupaten Alor, Jumat 13 September.

Vivekananda menjelaskan bahwa, setiap guru yang menerapkan kurikulum konservasi laut wajib mengajar sebanyak dua kali dalam seminggu sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Setelah pemaparan, tiap sekolah menyatakan sepakat untuk bergabung dalam melaksanakan kurikulum konservasi laut. Kesepakatan tersebut diikat dengan penandatanganan perjanjian komitmen. 

Baca juga: Pengenalan Hiu Tikus yang Terancam Punah di Kepulauan Banda

Program kurikulum konservasi laut merupakan program pembelajaran konservasi yang didukung oleh McPZ Foundation dengan tujuan meningkatkan kesadaran lingkungan pada anak-anak sekolah dasar. Sejak tahun 2023, terdapat 10 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum konservasi laut yaitu UPTD SD Negeri Latang,  SD GMIT Limarahing, SD Inpres Dabari, SD Negeri 1 Bira, SD Inpres Bira 2, SD Inpres Retta 2, SD GMIT Retta, SD GMIT Kokar, UPTD SD Inpres Alor Besar, dan UPTD SD Negeri Sebanjar.

Sedangkan, lima sekolah baru yang ikut berkomitmen dalam menerapkan kurikulum konservasi diantaranya adalah SD Negeri 2 Limarahing, SD Inpres Pura, SD GMIT 15 Aimoli, SD Negeri 1 Alor Kecil, dan UPTD SD Negeri Dulolong Barat.

Penulis: Umar Tusin/Vivekananda Gitandjali