Alor – 16 pemuda Alor terpilih sebagai Kader Thresher Shark Conservation Champion Batch 2 pada hari Selasa (5/7/2022), bertempat di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor. Kali ini, Thresher Shark Indonesia menerima 141 pendaftar yang berasal dari 11 Kecamatan di seluruh Kabupaten Alor. Seluruh pendaftar diseleksi kembali berdasarkan kelengkapan berkas, umur dan penilaian esai. Setelah dilakukan seleksi berkas, terdapat 50 pendaftar yang masuk ke 3 tahap seleksi selanjutnya, yaitu wawancara, FGD, dan Watermanship. Setelah melalui lima rangkaian seleksi, terpilihlah 16 pemuda Alor dari 7 kecamatan, yang terdiri dari 10 perempuan dan 6 laki-laki.
Dalam prosesnya, ke-50 peserta yang terpilih melanjutkan proses seleksi FGD dan wawancara yang dilaksanakan selama tiga hari sejak tanggal 13 – 15 Juni 2022, bertempat di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor. Pada tahap FGD, peserta dikelompokan menjadi sepuluh kelompok. Para peserta kemudian berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan satu kasus terkait permasalahan lingkungan di Alor. Di Akhir diskusi, mereka diminta memaparkan hasil diskusi kepada para panelis yang terdiri atas empat orang dari tim Thresher Shark Indonesia.
Setelah itu, para peserta harus melalui proses seleksi wawancara yang dilakukan oleh tim Thresher Shark Indonesia bersama dengan Pemerintah Kabupaten Alor. Adapun, Pemerintah Kabupaten Alor diwakili oleh Bapak Ahmad Koho dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor; Bapak Marcelsius Bayo Bili dari Dinas Pariwisata Kabupaten Alor; dan Bapak Rahmad Djainudin dari Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten Alor. Setiap peserta diwawancarai oleh tiga orang panelis yang terdiri atas dua panelis dari Thresher Shark Indonesia dan satu panelis dari Pemerintah Kabupaten Alor. Pada tahap ini peserta dinilai dari motivasi, komitmen, inisiatif, kemampuan komunikasi, minat mereka pada isu lingkungan dan kerja sama dalam tim.
Adapun, setelah melalui rangkaian seleksi para peserta yang memiliki kemampuan berenang masih harus melanjutkan ke tahap seleksi yang keempat, yaitu watermanship. Seleksi ini dilakukan untuk menentukan lima orang terpilih yang akan mendapatkan kesempatan pelatihan diving secara gratis. .Proses seleksi dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2022 di Waterboom Sebanjar, Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut dengan panelis yang terdiri atas tim Thresher Shark Indonesia bersama operator selam di Alor, yaitu Nautika Dive Alor dan Air Dive Alor. Meski demikian, hasil dari seleksi ini tidak menutup kesempatan bagi peserta yang tidak dapat berenang.
Setelah lolos tahap wawancara, para peserta masih harus melampaui satu tahap lagi yaitu, Leader Group Discussion (LGD). Dalam prosesnya, seleksi ini diikuti oleh 24 peserta dengan nilai tertinggi dari proses seleksi sebelumnya.“ LGD memang tidak direncanakan, tetapi melihat nilai dari 24 peserta sangat ketat dan tidak jauh berbeda, kami memutuskan untuk mengadakan seleksi tambahan untuk dapat mengerucutkannya lagi,” ungkap Vivekananda selaku koordinator proyek Thresher Shark Champion Batch 2. LGD dipilih sebagai tahap seleksi terakhir untuk melihat kemampuan peserta dalam mengelola emosi saat berada di bawah tekanan.
Setelah melalui rangkaian seleksi yang panjang, para peserta mendapatkan pengumuman lolos dan tidaknya melalui sambungan telepon yang dilakukan pada 9 Juni 2022. Para peserta yang telah lolos selanjutnya akan mengikuti 4 rangkaian kegiatan, yaitu: 1) The Conservation Camp; 2) The Conservation Project Implementation, 3) The Conservation Champion Dive Training, 4) The Conservation Champion Inauguration.
Thresher Shark Conservation Champion merupakan salah satu program utama Thresher Shark Indonesia yang memberikan kesempatan kepada para pemuda Alor untuk menjadi pemimpin konservasi lingkungan bagi daerahnya, terutama kawasan pesisir dan laut dalam rangka mewujudkan lingkungan Alor yang berkelanjutan. Thresher Shark Conservation Champion Batch 2 ini didukung oleh pemerintah Inggris melalui skema pendanaan Darwin Initiative untuk membantu melindungi keanekaragaman hayati dan lingkungan alam melalui proyek berbasis lokal di seluruh dunia.
Thresher Shark Indonesia merupakan yayasan yang didirikan di tahun 2018 oleh sekelompok anak muda Indonesia dengan fokus kegiatan berbasis masyarakat untuk pelestarian Hiu Tikus (Thresher Shark) dan laut di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur.