Simposium ke-3 Hiu dan Pari di Indonesia yang digelar minggu kemarin dan berlangsung di tengah pandemi COVID-19 ini selain jadi etalase pengetahuan, juga cek fakta di balik kabar-kabar yang disebut viral.
Fahmi, peneliti oseanografi biologi LIPI yang fokus di hiu dan pari membagi sudut pandangnya tentang pengelompokkan jenis penelitian. Misalnya di riset berbasis sains tentang pemasangan internal acoustic tag pada hiu tikus pertama di dunia, untuk mengetahui posisinya di perairan.
Sedangkan penelitian diseminasi bisa dilakukan dengan poster misal dampak konsumsi sirip hiu. Ada juga penelitian berbasis pengukuran estimasi seperti jumlah populasi. Namun studi-studi ini kalah viral dengan kabar yang dibalut bumbu mistis di seputar hiu dan pari di Indonesia.
Baca selengkapnya pada artikel asli di sini